Bulan Sutena baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah beredarnya video syur berdurasi 1 menit 14 detik yang diklaim menyeret namanya. Namun, dalam pernyataannya, Bulan dengan tegas membantah keterlibatannya dalam video tersebut dan menyebut bahwa video itu merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).
Melalui akun media sosialnya, Bulan menegaskan bahwa ia sama sekali tidak terlibat dalam pembuatan video tersebut dan merasa dirugikan oleh penyebaran konten yang mencemarkan nama baiknya. Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih kritis terhadap informasi yang beredar, terutama di era digital yang memungkinkan manipulasi gambar dan video dengan sangat realistis.
Pernyataan Bulan mendapat banyak dukungan dari para penggemarnya dan warganet yang memahami bahaya penyalahgunaan teknologi AI. Beberapa netizen mengungkapkan kekhawatiran tentang meningkatnya kasus serupa, di mana wajah seseorang dapat dimanipulasi dengan teknologi deepfake untuk tujuan yang merugikan.
Kasus ini juga menjadi perhatian serius dalam diskusi tentang etika penggunaan kecerdasan buatan dalam dunia digital. Beberapa pakar menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat untuk mencegah penyalahgunaan teknologi AI dalam menyebarkan informasi palsu atau merugikan individu tertentu.
Bulan sendiri mengaku telah mengambil langkah hukum untuk menindaklanjuti kasus ini dan berharap pihak berwenang dapat mengusut penyebar video tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya akan terus melawan segala bentuk fitnah dan informasi palsu yang beredar di internet.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi konten digital. Tidak semua yang terlihat nyata di internet benar adanya, dan penting untuk selalu melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi yang dapat merugikan pihak lain.